Ricky Andalas


Rabu, 24 Agustus 2011

Biografi DR Mohammad Hatta

DR Mohammad Hatta

Nama              :Muhammad Hatta
Panggilan       : Hatta/Bung Hatta
Lahir              : Bukittinggi, 12 Agustus 1902
Wafat             : Jakarta, 14 Maret 1980
Istri                 : Rahmi Rachim (alm)
Anak               :           -Meuti Farida
                                    -Gemala
                                    -Halida Nurida              
           
Gelar Pahlawan: Pahlawan Proklamator RI tahun 1986

Pendidikan:
  • Europese Largere School (ELS) di Bukittinggi (1916)
  • Meer Uirgebreid Lagere School (MULO) di Padang (1919)
  • Handel Middlebare School (Sekolah Menengah Dagang) di Jakarta (1921)
  • Nederland Handelshogeschool di Rotterdam, Belanda (dengan gelar Drs) (1932)
Karir:
  • Bendahara Jong Sumatranen Bond, di Padang (1916-1919)
  • Bendahara Jong Sumatranen Bond, di Jakarta (1920-1921)
  • Ketua Perhimpunan Indonesia di Belanda (1925-1930)
  • Wakil delegasi Indonesia dalam gerakan Liga Melawan Imperialisme dan Penjajahan, di Berlin (1927-1931)
  • Ketua Panitia Pendidikan Nasional Indonesia (PNI Baru) (1934-1935)
  • Kepala Kantor Penasihat pada pemerintah Bala Tentara Jepang (April 1942)
  • Anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (Mei 1945)
  • Wakil Ketua Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (7 Agustus 1945)
  • Proklamator Kemerdekaan RI (17 Agustus 1945)
  • Wakil Presiden RI pertama (18 Agustus 1945)
  • Wapres merangkap Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan (Januari 1948-Desember 1949)
  • Ketua Delegasi Indonesia pada Konferensi Meja Bundar di Den Haag dan menerima penyerahan kedaulatan dari ratu Juliana (1949)
  • Wapres merangkap Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Kabinet RIS (Desember 1949-Agustus 1950)
  • Mengundurkan diri dari jabatan Wapres (1 Desember 1956)
  • Dosen di Sesko AD, Bandung (1951-1961)
  • Dosen di UGM, Yogyakarta (1954-1959)
  • Penasihat Presiden dan Penasihat Komisi IV tentang masalah korupsi (1969)
  • Ketua Panitia Lima yang bertugas memberikan perumusan penafsiran mengenai Pancasila (1975)
SEKILAS TENTANG HATTA

            Hatta di besarkan di lingkungan keluarga ibunya.Ayahnya bernama Haji Muhammad Djamil,Ayahnya meninggal dunia ketika Hatta berumur 8 bulan.Hatta mempunyai 6 saudara perempuan dan dia anak satu-satunya laki-laki.Hatta tertarik pada suatu pergerakkan sejak ia duduk di MULO di kota PADANG.Dengan pergerakan itu timbullah suatu perkumpulan pemuda seperti Jong Java, Jong Sumatranen, Jong Minahasa, dan Jong Ambon.Hatta memilih masuk dalam perkumpulan Jong Sumatranen,disana ia sebagai bendahara.Karena ia sebagai bendahara,ia sangat menyadari pentingnya arti keuangan dalam hidupnya suatu perkumpulan,Iuran anggota itu akan lancar  kalau para anggota nya disiplin dan mempunyai rasa tanggung jawab,kata moh-hatta.Dari sinilah terbentuk cirri khas sifat-sifat Moh-hatta menjadi seorang disiplin dan tanggung jawab.Selain didikan keluarga terutama ibunya.Pada tahun 1921-1932 Moh hatta menyelesaikan studinya di negeri belanda dengan kegigihannya dan kepemimpinnya, Bersama dengan Nazir St. Pamontjak, Ali Sastroamidjojo, dan Abdul Madjid Djojoadiningrat, Hatta dipenjara selama lima setengah bulan. Pada tanggal 22 Maret 1928, mahkamah pengadilan di Den Haag membebaskan keempatnya dari segala tuduhan. Dalam sidang yang bersejarah itu, Hatta mengemukakan pidato pembelaan yang mengagumkan, yang kemudian diterbitkan sebagai brosur dengan nama "Indonesia Vrij", dan kemudian diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai buku dengan judul Indonesia Merdeka. Antara tahun 1930-1931, Hatta memusatkan diri kepada studinya serta penulisan karangan untuk majalah Daulat Radjat dan kadang-kadang De Socialist. Ia merencanakan untuk mengakhiri studinya pada pertengahan tahun 1932 Hatta berhasil menyelesaikan studinya di belanda,pada tahun 1932 sebulan kemudian ia kembali ke Jakarta,Indonesia.. Reaksi keras Hatta terhadap sikap Soekarno sehubungan penahanannya oleh pemerintah colonial belanda dan selanjutnya dibuang ke Ende,flores.Kolonial belanda belanda beralih perhatiannya ke Partai pendidikan Indonesia ,para pemimpin partai di buang ke Boven.Digoel berjumlah 7 orang.Hampir 1 tahun di penjara glodok dan cipinang.Di penjara glodok Hatta menulis buku berjudul Krisis Ekonomi dan Kapitalisme.Pada masa kedudukan jepang ,Hatta diminta untuk bekerja sama sebagai penasehat.Hatta mengatakan tentang cita-cita Indonesia untuk merdeka,dan dia bertanya apakah jepang akan menjajah Indonesia?Kepala pemerintah harian sementara mayor jendral Harada menjawab bahwa Jepang tidak akan menjajah tetapi Hatta mengetahui bahwa kemerdekaan Indonesia dalam pemahaman Jepang berbeda dengan pengertiannya sendiri .Pada tanggal 27 Desember 1949 di Deenhag Bung Hatta mengetahui Delegasi Indonesia dalam konperensi meja bundar untuk menerima pengakuan kedaulatan Indonesia dari Ratu Juliana.Bung Hatta menjadi Perdana Menteri sewaktu Negara RIS berdiri,selanjutnya setelah RIS menjadi NKRI,bung Hatta kembali menjadi wakil presiden RI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar