Ricky Andalas


Sabtu, 23 Juni 2012

Cara cepat belajar Bahasa Inggris tanpa ikut Les/bimbel


Ingin tahu bagaimana cara cepat belajar sendiri dan menguasai bahasa Inggris dengan baik tanpa harus ikut bergabung pada lembaga kursus/les bahasa Inggris yang bisa memakan biaya besar, butuh waktu, dan terkadang hasilnya juga tetap tak memuaskan? Ikutilah tips-tips di bawah ini dengan seksama.
  • Mantapkan dulu niat dan tekad anda untuk bisa mengusai bahasa Inggris. Jika sudah ada kemauan yang kuat, maka jalan selanjutnya akan lebih mudah.
  • Pelajari dulu cara mengucapkan alphabet dalam bahasa Inggris dari a sampai z, angka-angka, dan kata-kata dan kalimat-kalimat dasar bahasa Inggris seperti : aku, kamu, mereka, dia, disana, siapa, mengapa, dimana, apa kabarmu, baik, ucapan selamat dsb. Ini bisa anda pelajari dari buku-buku belajar bahasa Inggris manapun, tak harus yang mahal-mahal (anak-anak sekarang seharusnya sudah mempelajarinya di sekolah). Lebih bagus lagi jika anda bisa mempelajarinya di internet memanfaatkan mesin pencari google. Tujuan mempelajari kata-kata dan kalimat sederhana ini adalah untuk menumbuhkan minat sekaligus meningkatkan semangat anda dalam belajar karena merasa bisa setelah belajar hal-hal yang mudah.
  • Bagian paling penting dari sebuah bahasa adalah kosakata (vocabulary). Anda bisa memasang target harus menghapal berapa banyak kosa kata baru bahasa Inggris dalam sehari. Anda bisa memanfaatkan buku kamus bahasa Inggris maupun internet. Hendaknya anda menghapal bagaimana cara menuliskan kata tersebut, sekaligus cara mengucapkannya yang benar. Untuk mengetahui cara pengucapan yang benar dari suatu kata anda bisa mendengarnya langsung dari internet, biasanya dari situs kamus bahasa Inggris, contohnya : thefreedictionary.com. Situs tersebut memang merupakan situs bahasa Inggris yang memberi penjelasan juga dalam bahasa Inggris. Tapi bagi anda yang pemula bisa memanfaatkannya untuk mendengarkan cara pengucapannya dengan mengklik gambar yang berbentuk terompet setelah anda memasukkan suatu kata kunci yang hendak dicari maknanya. Alternatif lainnya adalah situs kamus.net yang merupakan situs online kamus bahasa inggris - indonesia. Disana selain mendapatkan arti kata dalam bahasa Indonesia, anda juga bisa mendengar cara pengucapan kata. Akan tetapi kelemahannya situs tersebut kurang lengkap (walau terus mengalami perbaikan dari waktu ke waktu). Alternatif tambahan adalah : fitur translate atau terjemahan yang ada di situs google dimana selain berfungsi sebagai kamus (bisa per kata bisa juga per kalimat), juga bisa untuk mendengarkan cara pengucapan kata. Akan tetapi ketepatan google translate ini tak 100%, jadi cuma sebagai pembantu.
  • Pelajarilah tata bahasa Inggris (grammar), baik ketika anda sudah menguasai cukup banyak kata-kata bahasa Inggris ataupun dilakukan secara bersamaan dengan menghapal kosakata. Anda bisa memanfaatkan buku apa saja pada awalnya. Setelah anda memiliki cukup bekal kosakata, atau sudah bisa memanfaatkan kamus dan mencari arti kata bahasa inggris dengan cepat, maka janganlah segan-segan memiliki buku tata bahasa (English Grammar) yang tebal-tebal dan bagus. Pelajari dengan teratur, rajin, dan berkesinambungan. Jangan takut jika ada sebagian tata bahasa yang membuat anda bingung. Tak masalah, yang penting hal-hal dasar mampu anda kuasai seperti menyusun kalimat yang benar dalam konteks saat ini (present tense), masa lalu (past tense), masa akan datang, yang sudah terjadi, dsb. yang bisa anda pelajari bertahap. Internet juga bisa anda manfaatkan dalam belajar tata bahasa Inggris saat ini.
  • Banyak-banyak membaca artikel atau tulisan bahasa Inggris seperti dari internet, koran / majalah bahasa Inggris, buku-buku bahasa Inggris, dsb. Dengan bekal beberapa kosakata, dan tata bahasa dasar yang telah anda kuasai, anda diharapkan paling tidak sudah bisa mengerti tulisan bahasa Inggris. Walaupun cuma sepertiga atau sepersepuluh paragraf yang anda bisa tahu, tak masalah. Jangan takut ! Anda masih dalam tahap belajar. Dengan membaca tulisan berbahasa Inggris, anda malah akan bisa menambah kosakata anda yakni dengan menandai kata yang tak dimengerti lalu mencari tahu artinya. Anda juga akan dapat gambaran bagaimana tata bahasa Inggris atau cara menyusun kata-kata untuk menjadi sebuah kalimat yang baik dalam bahasa Inggris dengan membaca tulisan-tulisan tersebut.
  • Untuk melatih pendengaran anda mendengar bahasa Inggris, anda bisa memanfaatkan nyanyian bahasa Inggris, dengarkan dan bandingkan dengan lyric lagunya yang bisa diperoleh dari internet. Atau bisa juga dengan menonton film-film bahasa Inggris tanpa memperhatikan atau dengan menghilangkan teks bahasa Indonesianya.
  • Latihan berbicara bahasa Inggris, baik secara langsung maupun secara mental. Belajar bahasa tanpa praktek memang akan susah. Carilah teman yang bisa anda ajak berlatih bercakap-cakap dalam bahasa Inggris. Anda juga bisa berbicara pada diri anda sendiri atau berpikir dengan menggunakan kalimat bahasa Inggris. Lebih baik lagi jika anda sekali-kali berusaha bercengkrama atau berkenalan dengan orang asing yang berbahasa Inggris sehingga anda bisa mempraktekkan apa yang telah dipelajari secara langsung.
  • Jangan pernah menyerah karena memang belajar bahasa butuh waktu. Tak ada orang yang bisa langsung seketika mahir berbahasa Inggris. Butuh proses yang bisa memakan waktu bertahun-tahun untuk bisa ke tahap berkomunikasi memakai bahasa Inggris dengan baik. Maka mulailah dari sekarang sehingga lebih cepat anda akan bisa menguasai bahasa Inggris nantinya.
  • Beranilah dan jangan malu ! Bahasa Inggris bukanlah bahasa asli anda. Orang lain (barat/bule) akan mengerti itu, akan paham, dan tak akan pernah mengejek anda jika salah berucap. Perlu anda ketahui banyak orang-orang yang tak bisa berbahasa Inggris dengan baik dan lancar tetap nekad pergi ke negara asing yang berbahasa Inggris, dan mereka nyaris sama sekali tak pernah diejek dengan kemampuan berbahasa yang pas-pasan. Malah pada akhirnya mereka dengan kesungguhan hati dan keberaniannya mampu berbahasa Inggris dengan fasih.
Baca dan klik juga artikel terkait : Cara Mendapat Nilai Bagus dan Menjadi Juara Di Sekolah
Semoga bermanfaat. Jika ada kesempatan tips-tips cara cepat belajar bahasa Inggris ini akan ditambah dan lebih diperjelas lagi sehingga anda bisa mahir berbahasa Inggris dengan belajar sendiri tanpa perlu mendaftarkan diri ke lembaga kursus / les bahasa Inggris.

sumber : http://horizonwatcher.blogdetik.com/2011/11/27/cara-cepat-belajar-bahasa-inggris-sendiri-tanpa-les-kursus/

Jumat, 22 Juni 2012

Indah nya Negeri Bertuah

Indah nya Negeri Bertuah
(By Ricky waryono)

Indah nya alam negeri bertuah ...
Seindah motif kain songket melayu ...

Pekanbaru kota bertuah ...
Kota masyarakat  budiman ...

Mari bersyukur kpd Allah ...
Semoga Negeri Lancang kuning selalu dilindungi Allah ...

Majulah pekanbaru ...
Majulah pekanbaru ...

Keheningan

KEHENINGAN
(by : Ricky waryono)

Inilah malam ....
Malam yg begitu sunyi ...
Sering ku rasakan suara...
Merasakan sesuatu yg dekat ...
Apa ini ...!!
Pertanda apakah ini ...
Suara suara yg selalu ku dengar ...
Memanggil manggil nama ku ...
Hatiku berdebar kencang ...
Darahku mengalir cepat ...
Jantungku berdetak kencang ...
Kenapa aku merasa ketakutan ...
Ketakutan yg sangat amat menakutkan...
Bagaikan tsunami yg datang menerpa ...
Sesungguhnya ini adalah peringatan ..

"Kesunyian Takbiran Tanpa Seorang Ibu"

"Kesunyian Takbiran Tanpa Seorang Ibu"
 Oleh : Ricky Waryono


Allahuakbar ...

Allahuakbar ...

Allahuakbar ...

Suara takbir bergema di telingaku ...

Inilah pertanda bahwa hari kebesaran akan tiba ...

Dingin ...

Angin malam berhembus pelan ke arahku....

Merasuk ke dalam tubuh dan tulangku ...

Aku duduk di samping pintu ...

Memandangi pemandangan yg luarbiasa ...

Letusan kembang api berserakan di langit ...

Menghiasi langit yg kelam ...

Bintang ...

Sekejap aku lihat satu bintang ...

Bintang itu menemaniku malam ini ...

Aduhai cantiknya bintang itu ...

Secantik wajah ibuku ...

Ibu ...

Ini adalah Malam Takbiran...

Aku yakin ibu sedang melihat ku ...

Melihatku yg sedang termenung disamping pintu ...

Tak ada seorang pun yg tau perasaanku malam ini ...

Hanya ibu yg tau ...

Begitu malang nasib si anak piatu ...

Kesunyian di malam takbiran...

Meratapi kesedihan kehilangan seorang ibu ....

Tiada rendang dan lontong untuk hari raya ...

Tiada kebahagian yg di rasa ...

Hanya kesedihan yg kurasa ...

Hanya keperihan yg kualami ...

Hanya kesepian yg menemani ...

Inilah yg kurasakan di hari raya ...

Tanpa seorang ibu ...

Kuatkan aku wahai Tuhan ...

Sabtu, 16 Juni 2012

SEKILAS TENTANG MINANGKABAU

Sekilas Tentang Minangkabau

Indah nya Alam Minangkabau , sehingga ini menjadi daya tarik bagi daerah ini , daerah ini menjadi tujuan utama bagi para wisatawan domestik maupun wisatawan asing untuk bersantai-santai dengan keluarga.

Alam Minangkabau ini sebenarnya cukup Luas dahulu nya , yaitu mencakup Sumatera bagian tengah, dan bahkan sampai ke Malaysia yaitu Negeri Sembilan(daerah ini disebut sebagai Rantau Nan Sambilan).Kaum Minang ternyata juga hijrah ke Aceh ,yaitu Aceh Selatan , dan Minang disana disebut dengan Aneuk Jamee , disini Minang sangat unik sekali , sebab terjadinya Akulturasi 2 budaya yaitu Minang & Aceh , Aneuk Jamee(Minang) tidak lagi menggunakan suku-suku seperti Minang di sumbar , mereka juga tidak lagi menggunakan sistem Matrilinial , melainkan mereka menggunakan sistem Patrilinial , Minang aceh atau Aneuk Jamee saat ini hanya mewarisi bahasa Minang saja ,sedangkan adat lebih dominan Aceh , tetapi tatacara pernikahan masih menggunakan adat Minang , serta pengantin wanita nya juga masih menggunakan Suntiang sedangkan pengantin laki-laki sama dengan Aceh , walaupun daerah aceh tidak termasuk kedalam wilayah Alam Minangkabau , tetapi minang sudah hijrah disana dan berbaur dengan penduduk setempat. Siapa yang tidak mengenal Minangkabau , daerah yang memiliki adat budaya nya yang unik dengan sistem Matrilinialnya , ditambah lagi dengan Ciri khas rumah asli Minangkabau yaitu bergonjong(atap nya yang menyerupai Tanduk Kerbau) dengan dinding nya yang menyerupai bentuk perahu.Nama Minangkabau ini masih cukup misteri sehingga banyak para peneliti melakukan penelitian tersebut ,Pendapat tentang asal-usul nama Minangkabau sangat beragam. Ada yang berasal dari cerita rakyat, yaitu pendapat yang ber¬kembang dari mulut ke mulut. Ada pula asal-usul nama Minangkabau yang tertuang dalam Tambo Alam Minangkabau.Karena masa terus berkembang, dilakukan pula penelitian oleh para ahli. Baik ahli sejarah, Ahli Sosiologi, Antropologi, dan lain-lain. Sehingga dari penelitian ini terungkap pula sejumlah kata yang menjadi asal-usul nama Minangkabau menurut pendapat para ahli tersebut. Sampai sekarang belum dapat dipastikan dengan jelas mana asal-usul na¬ma Minangkabau yang sebenarnya.

Namun demikian, dengan semakin meningkatnya kecerdasan manu¬sia, maka pendapat yang lebih banyak dipercayai orang adalah asal-usul nama Minangkabau menurut para ahli ini. Karena pendapat ini telah melewati proses penelitian yang juga diku¬atkan bukti-bukti dengan melewat proses ka¬jian ilmiah yang didasarkan pada pendekatan yang bisa dipertanggungjawabkan sesuai dengan rujukan ilmu pengetahuan.
Berikut adalah beberapa asal nama Minangkabau menurut pendapat para para ahli tersebut :

DARI KATA MINANGA TAMWAN

Prof.Dr.Poerbacaraka mengatakan bahwa nama Minang¬ka¬bau berasal dari kata dalam bahasa Sangsekerta yaitu Minanga Tamwan. Kata-kata ini terdapat dalam Prasasti Kedukan Bukit.

Prasasti Kedukan Bukit adalah prasasti yang menceritakan tentang kisah perluasan wi¬layah Minanga Tamwan. Yaitu perlu¬as¬an wi¬la¬yah yang bermula dari kemenangan utusan Raja Minanga Tam¬wan yang dipimpin Datuk Cribijaya (Dt.Sibijayo, Panglima Perang Mi¬nanga Tamwan) melawan Bajak Laut yang banyak meresahkan masyarakat di sekitar Sungai Palembang (Sungai Musi) sekarang.

Dalam prasasti ini disebutkan antara lain,
“Yang Dipertuan Hyang melepas duapuluh laksa
tentara dari Minanga Tamwan yang dipimpin
Cribijaya (Dt.Sibijayo) melalui perja¬lanan suci,
dengan tujuan memperluas negara hingga
men¬datangkan kemakmuran.”

Semua ini dituangkan Prof.Dr.Poerba¬ca¬ra¬ka dalam bukunya Riwayat Indonesia I. Hanya saja di manakah letak daerah Minanga Tam¬wan itu, hingga saat ini masih men¬jadi perde¬batan. Menurut keterengan Prof.Dr.Poerbacaraka yang disebut Minanga Tamwan itu adalah daerah yang terletak di antara dua Sungai Besar yang bertemu.

Sebagian ahli ada yang menduga bahwa dua sungai besar itu adalah Kam¬¬par Kiri dan Kampar Kanan. Namun bila yang dimaksud adalah Sungai Kampar Kiri dan Kam¬par Kanan, maka ke¬mungkinan besar daerah terse¬but ada di sekitar Muara Takus.
Menurut hasil penelitian dan kajian penu¬lis sendiri bersama Masyarakat

Sejarahawan Indonesia (MSI) Luhak Limopuluah (Yulfian Azrial,dkk-2003), Mina¬nga Tamwan bisa saja bukanlah dimaksudkan seba¬gai per¬temuan antara dua sungai besar secara fisik. Karena pertemuan sungai secara fisik tentu lebih lazim dise¬but sebagai muara bukannya Minanga Tamwan.

Tetapi Minanga Tamwan justru bisa saja menunjuk¬kan suatu daerah atau kawasan yang menjadi tempat perte¬muan masyarakat dari dua sungai besar. Hal ini karena jalan raya utama masyarakat kita pada zaman dahulu adalah sungai.

Maka kalau kita lihat dari peta, dua sungai besar itu di ka¬wasan pulau Sumatera bagian tengah ini ha¬nya satu, yaitu daerah yang terdapat antara Hulu Sungai Kampar dengan Batang Sinamar (Kuantan/Indragiri). Kawasan ini berada antara Maek dan Mungka. Tepatnya yaitu di Bukit Batu Bulan di Nagari Talang Maua.

Daerah ini juga bera¬da tepat tidak jauh dari garis Khatulistiwa. Kemudian kalau ditinjau dari asal usul katanya menurut Bahasa tamil, maka kata Talang itu berasal dari kata Ta yang berarti besar dan Lang adalah bandar. Jadi Talang artinya bandar besar.

Keberadaan Bukit Batu Bulan ini dapat di¬gambarkan sebagai berikut : Satu sisinya turun ke Batang Kampar di Maek, sedangkan sisi yang lain turun ke Batang Sinamar yang kehilirnya dike-nal juga sebagai Batang Kuan¬tan atau Sungai Indragiri.

Di atas bukit ini terdapat beberapa situs yang merupakan bekas pusat perdagangan besar seperti Ranah Pokan Akad, Ranah Pokan Selasa, Ra¬nah Pokan Komih, Ronah Pokan Jumat, Ra-nah Pokan Sabtu,dll.

Tempat ini jelas pernah mempertemukan pedagang yang naik dari dua sungai besar, yaitu yang naik lewat Batang Kampar dan dan yang naik dari Batang Kuantan (Indragiri). Namun untuk memastikan hal ini ma¬sih diperlukan penelitian lebih lanjut.

DARI KATA PINANG KHABU

Prof.Van der Tuuk, seorang profesor kebangsaan Belanda mengatakan bahwa Minangkabau merupakan Pinang Khabu. Yaitu tanah pangkal, tanah asal atau tanah leluhur.. Pendapat ini dikuatkan pula oleh pernyataan Thomas Stanford Raffles, seorang ahli kebangsaan Inggris yang pernah menjabat Gubernur Jenderal Inggris di Indonesia pada tahun 1811 hingga 1818.

Pernyatan ini tertuang di dalam kete¬rangan¬nya setelah melakukan penjelajahan ke berbagai pelosok nagari dan hutan-hutan di wilayah Suma¬tera Tengah. Dalam sebuah catatannya Raffles menyatakan bahwa : “…. Di sini kita menemukan bekas-bekas suatu kerajaan besar (Minangkabau) yang namanya hampir-hampir tidak kita kenal sama sekali, tetapi sangat nyata merupakan tempat asal bangsa-bangsa Melayu yang bertebaran di Kepulauan Nusantara.”

Untuk memudahkan kita mengingat per¬ja¬lanan Raffles ini, nama bunga Raf¬lesia ada¬¬lah salah satu kenang-kenangan untuk meng¬abadikan penjelajahan alam yang dilakukan Raffles tersebut. Raflesia maksud¬nya yaitu na¬ma bagi sejenis bunga raksasa yang dite¬mukan oleh Raffles. Di Ranah Mi¬nang kita bia¬sa menyebutnya dengan Bungo Bangkai.

Pernyataan bahwa Minangkabau merupa¬kan tanah asal ini didukung pula oleh banyak data dan fakta. Apalagi semua suku bangsa Melayu menurut sejarah memang berasal dari Minangkabau. Seperti Melayu Riau, Jambi, Deli, Aceh, Palembang, Melayu Semenanjung, Kalimantan, dan Bugis. Bahkan Suku Kubu, Sakai, Talang Mamak, Suku Anak Laut di Selat Malaka, dll, mengaku berasal dari Minangkabau.

Bukti lain tentang hal ini misalnya seperti pengakuan yang terpahat menjadi prasasti di makam Seri Sultan Tajuddin di Brunai yang antara lain berbunyi sebagai berikut :

“Maka Seri Sultan Tajuddin memerintah¬kan kepada Tuan Haji Khatib Abdul Latif supaya me¬ne¬rangkan silsilah ini agar diketahui anak cucu, raja yang mempunyai tahta kerajaan di Negara Bru¬nai Darussalam turun-temurun yang meng¬ambil pusaka nobat negara dan genta alamat dari negeri Johor Kamalul Maqam, yang mengambil pusaka nobat negara dan alamat dari Minang¬kabau nagari Andalas…dst”.

Parasasti ini menggambarkan bahwa orang-orang Melayu yang berada di Semenanjung Malaysia sekarang juga berasal dari Minangkabau. Misalnya seperti yang di Johor, Selangor, Malaka, Pahang, dll. Bahkan sampai ke generasi yang paling akhir, yaitu yang kemudian menghuni Negeri IX. Menurut sejarah, umumnya mereka ini menyeberang Selat Malaka setelah melewati aliran Batang Rokan dan Batang Kampar.

DARI KATA MENON COBOS

Menurut Prof.Dr.Muhamad Hussein Nainar, seorang guru besar di Universitas Madras. Menurutnya kata Minangkabau berasal dari kata Menon Cobos.

Menon Cobos artinya adalah tanah mulia atau tanah murni. Dianggap sebagai tanah mur¬ni atau tanah mulia karena daerah ini juga dianggap sebagai tempat asal para leluhur orang-orang Melayu.

DARI KATA BINANGA KANVAR

Menurut Prof.Sutan Muhammad Zain kata Minangkabau berasal dari Binanga Kanvar. Binanga Kanvar artinya adalah muara Sungai Kampar. Menurutnya di Muara Sungai Kampar inilah bermulanya kera¬jaan Minangkabau.

Pendapat lain yang senada dengan Prof.Sutan Muhammad Zain adalah pernyataan seorang kebangsaan Cina yang bernama Chan Yu Kua. Pernyataan ini ia tuliskan di dalam catatan perjalanannya.

Di dalam catatan itu ia menerangkan bahwa sewaktu ia pernah datang ke Muara Kampar pada abad ke 13. Dijelaskannya bahwa di Muara Kampar itu didapatinya sebuah bandar dagang yang paling ramai di pusat Pulau Sumatera. Catatan ini mengingatkan kita pada catatan serupa dari pendahulunya, I-Tsing beberapa abad sebelumnya.


DARI KATA MINA KAMBWA

Sewaktu melakukan penelitian untuk pendalaman materi di beberapa buku ini, saya (Yulfian Azrial, 2011) melihat bahwa kata Minangkabau juga bisa berasal dari istilah dalam bahasa Sanskerta, yaitu kata Mina Kambwa. Mina Kabwa artinya negeri Pilar Naga atau negeri Pilar Langit yang terdiri dari deretan Gunung Berapi.
Dari segi etimologi, kata mina dalam Bahasa Sanskerta berarti Naga. Dalam kisah-kisah Hindu Kuno, istilah Mina atau Naga sering digambarkan sebagai simbol dari gugusan gunung berapi yang terdapat di pegunungan Bukit Barisan sekarang. Sedangkan Kambwa atau Skambwa berati pilar atau semacam tiang penyangga langit. Jadi Mina Kambwa artinya tiang atau pilar penyangga langit yang terdiri dari gugusan gunung berapi.

Istilah Mina Kambwa ini sering disebut dalam mandala-mandala Hindu. Dalam mandala-mandala Hindu seperti dalam Shri Yantra dan Kalachakra Mandala, deretan gunung merapi di gugusan pegunungan bukit barisan ini sering disebut sebagai Gunung Meru atau Gunung Suci sorga. Gunung yang terbesar dan tertinggi disebut Gunung Mahameru yang sering dilambangkan dengan piramida besar. Gunung ini oleh sebagian besar ahli diduga adalah Gunung Krakatau yang meletus pada tahun 11.600 SM.

Pada saat itu gunung tersebut meledak dengan ledakan supervuklanis-nya, yang membuat gunung itu runtuh seperti balon yang bocor. Puncak gunung yang semula tinggi ini tenggelam di bawah laut, berubah menjadi kaldera raksasa. Asap dan debunya bahkan menutupi hampir seluruh langit dunia. Hal yang membuat para ahli Geologi dan Fisikawan nuklir berpendapat bahwa inilah yang menyebabkan berakhirnya Zaman Es Pleistosen.16

Sebelum meletusnya Gunung Krakatau digambarkan bahwa di kawasan ini terdapat puncak-puncak peradaban dunia yang kemudian menyebar ke belahan dunia lain.17 Untuk mengenang peradaban di tanah leluhurnya ini, maka di berbagai tempat penyebarannya ditemukan banyak simbol tentang segitiga. Simbol yang melambangkan Gunung Meru atau Gunung Suci sorga.

Bahkan di sejumlah tempat dibangun sejumlah duplikat Gunung Meru ini yang lazim disebut piramida. Misalnya seperti yang ditemukan di Mesir, Mesopotamia, Yunani, pada suku Maya, dan suku Aztek di benua Amerika. Bahkan dengan meletakkan jenazah di dalam bangunan ini, dibayangkan oleh mereka sebagai meletakkan para almarhum di perut Gunung Sorga.

(Dikutip dari Buku Budaya Alam Minangkabau, Yulfian Azrial, Jilid 4)

Ternyata Minangkabau juga telah berhubungan dengan Portugis , yakni pada Tahun
1683, Gubernur Belanda untuk Malaka, Cornelis van Quelbergh memerintahkan Thomas Dias (bangsa Portugis yang menetap di Malaka setelah pendudukan Belanda, dan bekerja pada VOC) pergi ke hulu Sungai Siak untuk mencoba menjalin hubungan dengan Minangkabau.
Tujuannya, agar Belanda dapat berdagang secara langsung dengan penyedia emas, lada, dan timah, serta untuk menjadikan Minangkabau sebagai sekutu potensial di tengah-tengah konflik yang terus-menerus antara Johor, Siak, Jambi, Palembang, dan Belanda-Malaka. Thomas Dias masuk ke daerah pedalaman Minangkabau, dan bertemu dengan raja  Pagaruyung.
Dalam buku “Sumatera Tempo Doeloe (Anthony Reid, Komunitas Bambu, Jakarta, 2010), yang  dikutip dari 'Naar Midden Sumatra in 1684' dalam Tijdschrift voor lndische Taal-, Land- en Volkenkunde (F. de Haan, 1897, Vol. 39, hlm. 340-353), memuat kisah perjalanan Thomas Dias, antara lain sebagai berikut;
“Dari sini rute perjalanan kami menyelusuri hutan dan mendaki gunung, walaupun pemandu kami mengindikasikan berbagai kesulitan yang lebih berbahaya daripada para pembunuh dan hewan buas yang ada di rute sebelumnya, misalnya gunung-gunung terjal, rawa-rawa, tumbuhan berduri dan lain-lain……..Kami berjalan selama tujuh hari menyusuri hutan tanpa menemukan satu gubuk pun.
Pada hari ke-7 kami tiba di sebuah desa di mana ada tiga sampai empat rumah yang berdiri berjauhan. Di sana kami menginap dan beristirahat sepanjang hari. Keesokan pagi, ketika hari masih subuh, kami melanjutkan perjalanan menembus hutan dan sampai di bukit yang sangat tinggi, disebut Pima oleh penduduk setempat. Setelah berjalan selama tiga hari kami tiba di Kota Nugam yang berjarak sekitar empat mil [kurang-lebih 6,5 kilometer] dari Pagaruyung.
Di sana kami beristirahat, sementara sembilan orang diutus untuk mengabarkan kedatangan kami atas perintah Heer Cornelis Qualbergen [Cornelis van Quelbergh], Gubernur Malaka, sekaligus menanyakan kesediaan raja menerima kedatangan serta mengizinkan kami masuk ke kota dan istananya.
Tidak lama kemudian, sang raja mengutus seorang Raja Melayu, dikawal oleh 500 orang yang memegang panji-panji kuning kerajaan, untuk menyambut saya. Raja Melayu itu juga mengumumkan atas nama raja bahwa raja sangat senang karena saya tiba dengan selamat dan  bersedia menerima rombongan utusan dengan tangan terbuka. Kemudian mereka meminta kami datang ke kota.
Saya meminta izin untuk menunda kedatangan dengan alasan bahwa tidak patut jika surat atau utusan yang dikirim tuan gubernur diterima raja pada malam hari….. saya meminta izin untuk datang esok hari.
Setelah mendapatkan jawaban saya, Raja Melayu memerintahkan 400 anak buahnya untuk tinggal dan menjaga saya. Lalu ia memerintahkan penduduk setempat untuk melayani dan menyediakan segala hal yang saya butuhkan. Kemudian ia kembali menghadap raja bersama dengan 100 anakbuah yang tersisa.
Subuh keesokan harinya Raja Melayu kembali menemui saya dengan perintah menerima surat dari VOC beserta hadiah yang dikirimkan gubernur. Sekali lagi saya meminta Raja Melayu menanyakan kesediaan raja menerima surat dan hadiah dari gubernur hari berikutnya dan mengizinkan kami beristirahat hari ini karena kami sangat kelelahan…….
Keesokan hari, dua orang putera raja, yakni pangeran dan saudara laki­-lakinya, datang mengambil surat dan hadiah dari gubernur. Mereka diiringi sekitar 4.000 rombongan kerajaan yang membawa alat musik, senapan lontak, payung yang berserat emas, dan tanda-tanda kemegahan kerajaan lainnya……..Pangeran menerima surat gubernur dan meletakkannya di baki emas lalu membawa baki itu sendiri. Sementara para bangsawan pengikutnya turut meletakkan hadiah gubernur di atas baki perak. Dengan arak-arakkan seperti ini kami pergi ke istana, diiringi bunyi tembakan para tentara. Pangeran mernbawa surat itu kepada ayahnya sedangkan saya tetap berada di bawah bersama para bangsawan.
Raja membaca surat gubernur. Sambil membaca, ia menawarkan daun sirih yang ditaruh di baki perak besar. Ia berkata kepada saya bahwa saya amat beruntung sekaligus berani melakukan perjalanan seperti ini, menempuh begitu banyak bahaya di hutan belantara …….Raja menanyakan motivasi….yang mendorong saya  berani menempuh perjalanan seperti itu. Saya menjawab, "Tiada alasan selain Cornelis van Qualbergen yang terhormat, Gubernur Malaka sekaligus atasan saya, memerintahkan saya untuk menanyakan keadaan Yang Mulia."
Raja membalas, "Aku sangat bahagia dan berterimakasih kepada gubernur. Mulai saat ini, aku siap membantunya sebagai kawan baik." Akhirnya, raja mengutarakan ketidaksukaannya terhadap Paduka Raja [dari Johor)……..Setelah berpamitan dengan sopan, saya meninggalkan sang raja dan diantar ke rumah yang diperuntukkan sebagai tempat tinggal saya.
Setelah dua atau tiga hari berlalu, saya menemui beberapa bangsawan istana dan bertanya apabila saya bisa berbicara lagi dengan raja. Mereka menjawab bahwa itu mustahil. Berbicara dengan raja pada awal pertemuan sudah cukup karena hal itu menunjukkan kehormatan besar dan niat baik raja.
Setelah mempertimbangkan jawaban mereka, saya menyimpulkan bahwa penolakan tersebut berasal dari pandangan jahat dan penuh curiga dari para bangsawan dan bukan dari perintah raja…..Kemudian saya menjawab, "Saya bisa, bahkan pernah berbicara dengan Turk yang Agung, seorang raja yang perkasa. Mengapa saya tidak boleh berbicara dengan raja, padahal menurut Raja Turk, adalah saudara seperjuangannya?" Mereka terdiam dan menyembunyikan kekesalannya.
Sementara itu, saya memikirkan bagaimana cara bertemu lagi dengan raja, Saya melihat tidak ada cara lain selain memakai siasat….Selama tinggal di sana, saya perhatikan ibunda Raja Melayu yang terhormat memiliki akses besar kepada ratu dan bebas keluar-masuk istana.
Saya menemui ibu suri dan meminta kesediaannya menyampaikan pesan saya kepada ratu, bahwa saya  datang kemari setelah menempuh berbagai mara bahaya yang mengancam keselamatan, yang dikirim Gubernur Malaka sebagai utusan sekaligus untuk mengantarkan surat tuan gubernur, hendak berbicara sekali lagi dengan suaminya, Yang Mulia Raja…..Hasil siasat saya ternyata jauh melebihi harapan. Ratu mengirimkan baki perak berisi daun sirih dan buah pinang yang ditutupi kain kuning, dan mengabarkan bahwa saya akan dipanggil oleh raja dalam tiga hari ke depan…….Akhirnya Raja Melayu datang dengan dikawal 12 orang yang membawa panji-panji kerajaan. Ia memberitahu saya bahwa raja memanggil saya untuk datang ke istana. …….Saya melihat raja duduk bersama penasihat dan beberapa orang haji [peziarah yang pulang dari Mekah].
Saya bergegas masuk ke istana dan memberi hormat sesuai tradisi. Raja kelihatan senang melihat saya memberi hormat kepadanyaKetika raja selesai berbicara, saya meminta kesediaan raja agar saya diperbolehkan bicara, dan jawaban yang saya terima adalah: "Para utusan mempunyai kebebasan untuk bicara."………Raja berkata lagi kepada para bangsawan….kunjungan Thomas Dias, yang diutus oleh Gubernur Malaka, adalah kunjungan yang pertama. Kedatangannya kemari sangat membuatku gembira. Oleh karena itu, aku akan mencantumkan kunjungan ini dalam catatan harianku dengan turut menyebutkan nama gubernur yang terhormat beserta utusannya. Sebab sebelumnya belum pernah ada utusan dari Malaka di Kerajaan Pagaruyung."……….Kemudian raja menanyakan apakah saya adalah orang yang sama dengan yang tinggal bersama sepupunya, Raja Hitam [pemimpin Minangkabau di Siak], ketika sepupunya berada di Malaka. Raja berkata, "Ia [Raja Hitam] menulis surat kepadaku yang menyebutkan bahwa ia menginap dengan Nakhoda Thomas Dias".
Saya memandang raja dan meminta maaf atas pelayanan buruk yang dialami Raja Hitam selama berada di Malaka. Saya juga mengatakan bahwa seandainya Raja Hitam menyatakan bahwa dirinya adalah sepupu raja, saya akan dengan senang hati memberikan pelayanan yang pantas untuknya.
Raja memerintahkan para bangsawan untuk meninggalkan ruangan sehingga yang tinggal hanyalah Raja Melayu, juru tulisnya, dan tiga haji. Raja turun dari singgasana dan duduk di samping saya di atas permadani. Ia lalu mengulangi pertanyaannya tadi mengenai apa yang saya inginkan. ……..Raja memandang saya dan berkata, "…..kau akan kuberi gelar Orangkaya Saudagar Raja, yang kira-kira berarti saudagarku.” Kemudian ia turut menambahkan gelar “Orang di dalam Istana.”
Raja mengatakan bahwa ia akan mengadakan pesta pelantikan pada pukul tiga sore esok hari………. Seperti biasa, saya datang ke istana pada waktu yang telah ditentukan. Ketika masuk ke sana saya melihat raja dan para bangsawan istana duduk di kursi penghakiman. Saya segera memberi salam dan setelah itu raja melantik saya dan berseru dengan lantang, "Oh Orangkaya Saudagar Raja Orang di dalam Istana." Saya menghadap raja dan menjawab dengan penuh hormat, "Daulat Tuanku."
Kemudian saya dihadiahi sebuah baki perak, sehelai panji-panji kuning, sebuah senjata yang bentuknya mirip tombak kerajaan berhiaskan ornamen perak, dan sebuah cincin dari tembaga suasa [logam campuran emas dan tembaga] sebagai simbol dari raja yang harus saya muliakan seurnur hidup.
Raja juga memberikan surat kuasa yang disegel dengan cap raja. Surat kuasa itu berisi bahwa raja memberikan tiga pelahuhan kepada saya sehubungan dengan gelar yang saya terima, yaitu Siak, Patapahan, dan Indragiri, sehingga VOC dan saya dapat berdagang di sana.
Sebagai tanda bahwa saya menerima semua itu, dengan sopan saya mengucapkan terimakasih dan meminta izin untuk bicara. Raja mengatakan bahwa saya tidak perlu meminta izin. Ia berkata, "Siapa pun yang diterima sebagai orang dalam istana, sebagaimana aku telah menerima kau sebagai saudagarku, diizinkan keluar-masuk istana dan bicara kapan pun mau, sama seperti bangsawanku yang lain."
Mendengar itu saya menunjukkan rasa hormat dan terima kasih saya lalu berkata, "Yang Mulia pasti tahu kalau Raja Johor telah merebut Siak, sedangkan Indragiri juga sudah punya rajanya sendiri."
Raja menjawab, "Dulu aku mengizinkan anak-anak Raja Johor menggunakan Siak sebagai tempat peristirahatan sekaligus tempat bersenang-senang. Namun izin tersebut sudah tak berlaku lagi karena kelicikan dan pengkhianatan yang dia lakukan terhadap sepupuku, Raja Hitam. Apabila Raja Johor menyatakan Siak sebagai wilayahnya, aku akan memintanya untuk menunjukkan bukti kapan dia memperoleh hak kepemilikan tersebut."
"Sebenarnya Indragiri termasuk dalam wilayah kekuasaanku, tetapi daerah itu memisahkan diri dariku dan memberontak, padahal Indragiri hingga ke laut adalah milikku. Belum lama ini Raja Indragiri memohon ampun kepadaku, tetapi aku tidak bersedia memaafkannya atau pun menerima upeti darinya. Bukan hanya karena ia telah menyinggungku, tapi ia juga mengambil penasihat dari orang luar dan membiarkan orang­-orang Kompeni dirampok dan dibunuh di penginapan mereka. Apabila Kompeni yang terhormat menghendaki aku dan bawahanku membalaskan dendam mereka, hendaknya mereka menyampaikan keinginan mereka dan mengirimkan dua kapal kepadaku. Dengan begitu, kami bisa mengusir semua orang Indragiri dari sana. Jika Kompeni menyetujui usulku, mereka boleh mendirikan benteng pertahanan di sana dan aku akan mengizinkan saudagar-saudagar Kompeni meneruskan kegiatan dagang seperti biasa. Sebab Indragiri tidak memiliki kekayaan alam sendiri, bahkan persediaan bahan makanan mereka sebagian besar didatangkan dari daerah pedalaman di bawah kerajaanku.”
Raja memberikan kuasa penuh kepada saya untuk melakukan atau membatalkan apa pun yang saya inginkan di tiga pelabuhan dan tempat­-tempat dagang yang telah disebutkan; menghukum siapa pun yang patut dihukum, bahkan menjatuhkan hukuman berat kepada siapa pun yang melakukan pembunuhan; dan menyita harta mereka, semua secara amplissima  forma. Apabila ada rakyat raja yang dijual sebagai budak, saya harus membebaskan orang tersebut.
Raja mengatakan kalau ia sudah memutuskan untuk menulis surat balasan kepada gubernur. Ia lalu menanyakan bagaimana sebaiknya mengirirn hadiah balasan kepada gubernur dan hadiah apa yang menurut saya patut dikirimkan kepada gubernur. ……Namun, saya mengatakan bahwa tidak ada yang dibutuhkan atau diminta oleh gubernur selain izin melakukan perdagangan yang saling menguntungkan di salah satu tempat di kerajaan raja, entah di Siak atau di Patapahan. Raja berkata, "Selama Anda membantu, hal itu akan terlaksana." ….Setelah berpamitan saya kembali ke tempat saya menginap…… Esok hari saya menghadap raja, …….Ketika tiba di istana, kami melihat haji itu sedang meninggalkan istana.
Beberapa anakbuah saya mengenali haji itu setelah memperhatikannya dengan seksama. Mereka mengatakan bahwa orang itu adalah pelaut Moor yang sering mabuk-mabukan dan kabur dari Malaka ke Riau karena masalah utang. Ketika masuk ke istana, kami tidak menyembunyikan hal itu melainkan menyampaikannya kepada raja……..Raja berkata, orang itu minum anggur dan mabuk-mabukan, berarti dia bukan seorang haji melainkan penipu yang dikirim kemari untuk mengelabuiku. Pergilah, ikuti, dan bunuh dia." Kami melihat 300-400 tentara bergegas keluar istana untuk melaksanakan titah raja, sehingga masalah penipuan ini teratasi. ………Kami melakukan perjalanan pulang setelah berpamitan kepada raja, sebagaimana yang sudah disebutkan. Kami pulang dengan dikawal Raja Melayu yang kini sudah akrab dengan kami, dilindungi oleh payung putih berhiaskan rumbai-rumbai, beserta rombongan 3.000 tentara yang terus-menerus menembakkan senjatanya sampai malam hari ketika kami mendekati Kota Siluka. Di sana, Raja Melayu beserta 3.000 pengikutnya kembali ke istana. Kami melanjutkan perjalanan dengan gagah berani menuju Siluka yang letaknya dekat dengan sungai yang disebut Kuantan.”