Ricky Andalas


Sabtu, 27 Agustus 2011

DESAIN JEMBATAN SELAT SUNDA( JSS)


Desain Jembatan Selat Sunda (Kementerian Pekerjaan Umum)
BERITA TERKAIT

VIVAnews - Rencana pembangunan megaproyek Jembatan Selat Sunda terus digodok. Jika terealisasi, ini akan menjadi jembatan dengan bentang tengah terpanjang kedua di dunia.

Jembatan dengan total panjang sekitar 29 kilometer itu dibangun menggunakan dua buah jembatan suspensi sebagai jembatan utama dengan panjang bentang mencapai 2.500 meter. Jembatan ini akan dilengkapi infrastruktur seperti transmisi gas, rel kereta api, transmisi listrik, dan transmisi air minum.
Sementara itu, untuk pengembangan kawasan, akan disusun berbagai macam zona seperti zona industri, pariwisata, energi, logistik, pengembangan teknologi, dan pengolahan ekspor.

Menurut bahan Kementerian Pekerjaan Umum, pembangunan Jembatan Selat Sunda ini mempertimbangkan lonjakan lalu lintas sebagai dampak perkembangan ekonomi.
Lalu lintas antar Pulau Jawa-Sumatera itu diperkirakan dapat mencapai 20.000-27.000 kendaraan per hari pada 2025. Padahal, jumlah kendaraan pada 2007 sebanyak 11.500 unit per hari.
Belum lagi dibutuhkan waktu panjang untuk bongkar muat dan transfer dibutuhkan 2-6 jam. Kelemahan jalur transportasi selama ini yaitu kemacetan parah, terutama musim liburan dengan waktu tunggu mencapai lebih dari 24 jam, dan sangat bergantung pada kondisi cuaca.

Rencananya jembatan ini akan mulai dibangun pada 2014 dan memakan waktu sekitar 10 tahun untuk pengerjaannya. Nilai proyek juga berubah-ubah, dari awalnya diperkirakan Rp100 triliun, kini meningkat menjadi Rp215,37 triliun. Namun, biaya itu masih bersifat estimasi awal berdasar kuantitas atau volume pekerjaan dan harga satuan pekerjaan.
Rincian itu juga memerlukan pendalaman lebih lanjut karena belum dimasukkan harga pengadaan lahan, biaya perencanaan, biaya finansial, dan sebagainya

Kamis, 25 Agustus 2011

MALAYU MINANGKABAU


                                         MALAYU MINANGKABAU

Minang atau Minangkabau adalah kelompok etnik Nusantara yang berbahasa dan menjunjung adat Minangkabau. Wilayah penganut kebudayaannya meliputi Sumatera Barat, separuh daratan Riau, bagian utara Bengkulu, bagian barat Jambi, bagian selatan Sumatera Utara, barat daya Aceh, dan juga Negeri Sembilan di Malaysia. Dalam percakapan awam, orang Minang seringkali disamakan sebagai orang Padang, merujuk kepada nama ibukota propinsi Sumatera Barat yaitu kota Padang. Namun masyarakat ini biasanya akan menyebut kelompoknya dengan sebutan urang awak (bermaksud sama dengan orang Minang itu sendiri).
Menurut A.A. Navis, Minangkabau lebih kepada kultur etnis dari suatu rumpun Melayu yang tumbuh dan besar karena sistem monarki, serta menganut sistem adat yang khas, yang dicirikan dengan sistem kekeluargaan melalui jalur perempuan atau matrilineal,  walaupun budayanya juga sangat kuat diwarnai ajaran agama Islam, sedangkan Thomas Stamford Raffles, setelah melakukan ekspedisi ke pedalaman Minangkabau tempat kedudukan Kerajaan Pagaruyung, menyatakan bahwa Minangkabau adalah sumber kekuatan dan asal bangsa Melayu, yang kemudian penduduknya tersebar luas di Kepulauan Timur.
Saat ini masyarakat Minang merupakan masyarakat penganut matrilineal terbesar di dunia Selain itu, etnik ini juga telah menerapkan sistem proto-demokrasi sejak masa pra-Hindu dengan adanya kerapatan adat untuk menentukan hal-hal penting dan permasalahan hukum. Prinsip adat Minangkabau tertuang singkat dalam pernyataan Adat basandi syara', syara' basandi Kitabullah (Adat bersendikan hukum, hukum bersendikan Al-Qur'an) yang berarti adat berlandaskan ajaran Islam. Orang Minangkabau sangat menonjol dibidang perniagaan, sebagai profesional dan intelektual. Mereka merupakan pewaris terhormat dari tradisi tua Kerajaan Melayu dan Sriwijaya yang gemar berdagang dan dinamis. Hampir separuh jumlah keseluruhan anggota masyarakat ini berada dalam perantauan. Minang perantauan pada umumnya bermukim di kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Pekanbaru, Medan, Batam, Palembang, dan Surabaya. Di luar wilayah Indonesia, etnis Minang banyak terdapat di Negeri Sembilan, Malaysia dan Singapura.
Masyarakat Minang memiliki masakan khas yang populer dengan sebutan masakan Padang, dan sangat digemari di Indonesia bahkan sampai mancanegara. Dalam catatan sejarah kerajaan Majapahit, Nagarakretagama bertarikh 1365 M, juga telah ada menyebutkan nama Minangkabwa sebagai salah satu dari negeri Melayu yang ditaklukannya.
Sedangkan nama "Minang" (kerajaan Minanga) itu sendiri juga telah disebutkan dalam Prasasti Kedukan Bukit yang bertarikh 682 Masehi dan berbahasa Sansekerta. Dalam prasasti itu dinyatakan bahwa pendiri kerajaan Sriwijaya yang bernama Dapunta Hyang bertolak dari "Minānga" .... Beberapa ahli yang merujuk dari sumber prasasti itu menduga, kata baris ke-4 (...minānga) dan ke-5 (tāmvan....) sebenarnya tergabung, sehingga menjadi mināngatāmvan dan diterjemahkan dengan makna sungai kembar. Sungai kembar yang dimaksud diduga menunjuk kepada pertemuan (temu) dua sumber aliran Sungai Kampar, yaitu Sungai Kampar Kiri dan Sungai Kampar Kanan. Namun pendapat ini dibantah oleh Casparis, yang membuktikan bahwa "tāmvan" tidak ada hubungannya dengan "temu", karena kata temu dan muara juga dijumpai pada prasasti-prasasti peninggalan zaman Sriwijaya yang lainnya. Oleh karena itu kata Minanga berdiri sendiri dan identik dengan penyebutan Minang itu sendiri.


Asal-usul
Dari tambo yang diterima secara turun temurun, menceritakan bahwa nenek moyang mereka berasal dari keturunan Iskandar Zulkarnain. Walau tambo tersebut tidak tersusun secara sistematis dan lebih kepada legenda berbanding fakta serta cendrung kepada sebuah karya sastra yang sudah menjadi milik masyarakat banyak. Masyarakat Minang merupakan bagian dari masyarakat Deutro Melayu (Melayu Muda) yang melakukan migrasi dari daratan China Selatan ke pulau Sumatera sekitar 2.500-2.000 tahun yang lalu. Diperkirakan kelompok masyarakat ini masuk dari arah timur pulau Sumatera, menyusuri aliran sungai Kampar sampai ke dataran tinggi yang disebut darek dan menjadi kampung halaman orang Minangkabau. Beberapa kawasan darek ini kemudian membentuk semacam konfederasi yang dikenal dengan nama luhak, yang selanjutnya disebut juga dengan nama Luhak nan Tigo, yang terdiri dari Luhak Limo Puluah, Luhak Agam, dan Luhak Tanah Datar. Pada masa pemerintahan Hindia-Belanda, daerah luhak ini menjadi daerah teritorial pemerintahan yang disebut afdeling, dikepalai oleh seorang residen dan oleh masyarakat Minangkabau disebut dengan nama Tuan Luhak
Sementara seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan penduduk, masyarakat Minangkabau menyebar ke kawasan darek yang lain serta membentuk beberapa kawasan tertentu menjadi kawasan rantau. Konsep rantau bagi masyarakat Minang merupakan suatu kawasan yang menjadi pintu masuk ke alam Minangkabau. Rantau juga berfungsi sebagai tempat mencari kehidupan, kawasan perdagangan. Rantau di Minangkabau dikenal dengan Rantau nan duo terbagi atas Rantau di Hilia (kawasan pesisir timur) dan Rantau di Mudiak (kawasan pesisir barat).
Pada awalnya penyebutan orang Minang belum dibedakan dengan orang Melayu, namun sejak abad ke-19, penyebutan Minang dan Melayu mulai dibedakan melihat budaya matrilineal yang tetap bertahan berbanding patrilineal yang dianut oleh masyarakat Melayu umumnya. Kemudian pengelompokan ini terus berlangsung demi kepentingan sensus penduduk maupun politik.

Rabu, 24 Agustus 2011

Biografi DR Mohammad Hatta

DR Mohammad Hatta

Nama              :Muhammad Hatta
Panggilan       : Hatta/Bung Hatta
Lahir              : Bukittinggi, 12 Agustus 1902
Wafat             : Jakarta, 14 Maret 1980
Istri                 : Rahmi Rachim (alm)
Anak               :           -Meuti Farida
                                    -Gemala
                                    -Halida Nurida              
           
Gelar Pahlawan: Pahlawan Proklamator RI tahun 1986

Pendidikan:
  • Europese Largere School (ELS) di Bukittinggi (1916)
  • Meer Uirgebreid Lagere School (MULO) di Padang (1919)
  • Handel Middlebare School (Sekolah Menengah Dagang) di Jakarta (1921)
  • Nederland Handelshogeschool di Rotterdam, Belanda (dengan gelar Drs) (1932)
Karir:
  • Bendahara Jong Sumatranen Bond, di Padang (1916-1919)
  • Bendahara Jong Sumatranen Bond, di Jakarta (1920-1921)
  • Ketua Perhimpunan Indonesia di Belanda (1925-1930)
  • Wakil delegasi Indonesia dalam gerakan Liga Melawan Imperialisme dan Penjajahan, di Berlin (1927-1931)
  • Ketua Panitia Pendidikan Nasional Indonesia (PNI Baru) (1934-1935)
  • Kepala Kantor Penasihat pada pemerintah Bala Tentara Jepang (April 1942)
  • Anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (Mei 1945)
  • Wakil Ketua Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (7 Agustus 1945)
  • Proklamator Kemerdekaan RI (17 Agustus 1945)
  • Wakil Presiden RI pertama (18 Agustus 1945)
  • Wapres merangkap Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan (Januari 1948-Desember 1949)
  • Ketua Delegasi Indonesia pada Konferensi Meja Bundar di Den Haag dan menerima penyerahan kedaulatan dari ratu Juliana (1949)
  • Wapres merangkap Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Kabinet RIS (Desember 1949-Agustus 1950)
  • Mengundurkan diri dari jabatan Wapres (1 Desember 1956)
  • Dosen di Sesko AD, Bandung (1951-1961)
  • Dosen di UGM, Yogyakarta (1954-1959)
  • Penasihat Presiden dan Penasihat Komisi IV tentang masalah korupsi (1969)
  • Ketua Panitia Lima yang bertugas memberikan perumusan penafsiran mengenai Pancasila (1975)
SEKILAS TENTANG HATTA

            Hatta di besarkan di lingkungan keluarga ibunya.Ayahnya bernama Haji Muhammad Djamil,Ayahnya meninggal dunia ketika Hatta berumur 8 bulan.Hatta mempunyai 6 saudara perempuan dan dia anak satu-satunya laki-laki.Hatta tertarik pada suatu pergerakkan sejak ia duduk di MULO di kota PADANG.Dengan pergerakan itu timbullah suatu perkumpulan pemuda seperti Jong Java, Jong Sumatranen, Jong Minahasa, dan Jong Ambon.Hatta memilih masuk dalam perkumpulan Jong Sumatranen,disana ia sebagai bendahara.Karena ia sebagai bendahara,ia sangat menyadari pentingnya arti keuangan dalam hidupnya suatu perkumpulan,Iuran anggota itu akan lancar  kalau para anggota nya disiplin dan mempunyai rasa tanggung jawab,kata moh-hatta.Dari sinilah terbentuk cirri khas sifat-sifat Moh-hatta menjadi seorang disiplin dan tanggung jawab.Selain didikan keluarga terutama ibunya.Pada tahun 1921-1932 Moh hatta menyelesaikan studinya di negeri belanda dengan kegigihannya dan kepemimpinnya, Bersama dengan Nazir St. Pamontjak, Ali Sastroamidjojo, dan Abdul Madjid Djojoadiningrat, Hatta dipenjara selama lima setengah bulan. Pada tanggal 22 Maret 1928, mahkamah pengadilan di Den Haag membebaskan keempatnya dari segala tuduhan. Dalam sidang yang bersejarah itu, Hatta mengemukakan pidato pembelaan yang mengagumkan, yang kemudian diterbitkan sebagai brosur dengan nama "Indonesia Vrij", dan kemudian diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai buku dengan judul Indonesia Merdeka. Antara tahun 1930-1931, Hatta memusatkan diri kepada studinya serta penulisan karangan untuk majalah Daulat Radjat dan kadang-kadang De Socialist. Ia merencanakan untuk mengakhiri studinya pada pertengahan tahun 1932 Hatta berhasil menyelesaikan studinya di belanda,pada tahun 1932 sebulan kemudian ia kembali ke Jakarta,Indonesia.. Reaksi keras Hatta terhadap sikap Soekarno sehubungan penahanannya oleh pemerintah colonial belanda dan selanjutnya dibuang ke Ende,flores.Kolonial belanda belanda beralih perhatiannya ke Partai pendidikan Indonesia ,para pemimpin partai di buang ke Boven.Digoel berjumlah 7 orang.Hampir 1 tahun di penjara glodok dan cipinang.Di penjara glodok Hatta menulis buku berjudul Krisis Ekonomi dan Kapitalisme.Pada masa kedudukan jepang ,Hatta diminta untuk bekerja sama sebagai penasehat.Hatta mengatakan tentang cita-cita Indonesia untuk merdeka,dan dia bertanya apakah jepang akan menjajah Indonesia?Kepala pemerintah harian sementara mayor jendral Harada menjawab bahwa Jepang tidak akan menjajah tetapi Hatta mengetahui bahwa kemerdekaan Indonesia dalam pemahaman Jepang berbeda dengan pengertiannya sendiri .Pada tanggal 27 Desember 1949 di Deenhag Bung Hatta mengetahui Delegasi Indonesia dalam konperensi meja bundar untuk menerima pengakuan kedaulatan Indonesia dari Ratu Juliana.Bung Hatta menjadi Perdana Menteri sewaktu Negara RIS berdiri,selanjutnya setelah RIS menjadi NKRI,bung Hatta kembali menjadi wakil presiden RI.